Kumpulan Antologi Puisi tentang Kenangan


sumber gambar: http://majalahouch.com/kenangan-yang-ga-bisa-dilupain-di-tahun-2015/
Puisi (Poetry)

Garis Garis Kenangan
Oleh: Murtinah


Bercak merah yang terlukis masih terbentang di ufuk timur
Menyimpan sederet sajak kian meluntur

Di kala itu..
Saat gugusan pulau menyaksikan syahdu
pada dua insan yang saling terpaut merindu
di atas desiran ombak kian melaju
menepis jarak untuk berseru
manambah jiwa bertumpuk haru

Namun kini tinggalah gulita
Yang menyepi kehilangan pelita
Entah apa yang membuatnya menderita
Mungkin karna senja tinggal cerita

Oh hati..
Setegar syukur walau terbentur
Harus bangkit pada masa depan yang menjulur
Berkenang mundur atau maju teratur
tentang deretan senja yang terhambur


Hujan Kemarin Minggu
Oleh: Murtinah

Kala hujan di malam minggu
Membuat baper bagi siapa saja yang menunggu
Ah sudah jangan begitu
Hanya membuat rindu semakin menggebu

Aduhai syahdu..

Di malam itu
Kala rintikan hujan kian menari
Semakin deras tak henti
Lampu-lampu malam serentak mati
Menambah kekosongan hati ini

Dimana harus ku cari
Melipur rindu yang menghampiri
Hampir saja ku tak mampu berdiri
Tegak tumbang mengehempas lari

Jangan tanyakan wahai diri
Mengapa rembulan tak mau menerangi
Pada jalan-jalan yang menyanyi
Menabrak awan lantas menutupi

Al Fatih Kala Senja Hari
Oleh: Murtinah

Agustus pun berlalu
Terimakasih telah menginspirasi
Saat musim dingin menyapa dengan canda dan tawa
Diselimuti hutan pegunungan yang rimbun
Segala kesibukan pun ditimbun
Demi menyapa rumput yang berembun

Syukurku pada illahi rabbi
Telah mengirimkan Al fatih dari pengujung negeri
Dia yang gagah berani
Cahayanya maha mega mampu menyinari

Aku terjatuh dalam lamunan diri
Mengenang deretan kisah yang terpatri
Pikirku selalu menanti berlari
Di setiap pagi
Di setiap mentari mulai menari
Memandang langit penuh merpati
Oh.. Al fatih hati,

Kini.. dua kata tersusun dalam sanubari
Sebagai bentuk pengabadian prosa kala senja hari
Sangat menginspirasi

Comments

Post a Comment